Di training karyawan atau training pekerja, saya sering mengingatkan peserta, "Berbakti itu
suatu keharusan, juga kenikmatan."
Hal ini sengaja saya ulang-ulang dalam in-house seminar dan in-house training di perusahaan-perusahaan. Sebut saja, training SDM.
Akan tetapi, kalaupun Anda telah berbakti kepada orangtua terutama ibu, jangan buru-buru menepuk dada, jangan buru-buru berbangga.
Hal ini sengaja saya ulang-ulang dalam in-house seminar dan in-house training di perusahaan-perusahaan. Sebut saja, training SDM.
Akan tetapi, kalaupun Anda telah berbakti kepada orangtua terutama ibu, jangan buru-buru menepuk dada, jangan buru-buru berbangga.
-
Fasilitas lengkap yang Anda berikan kepada ibu Anda, tidak akan
sanggup mengganti darah yang telah ia korbankan manakala melahirkan Anda.
- Uang jutaan yang Anda berikan kepada ibu
Anda, tidak akan sanggup mengganti ASI yang telah ia berikan manakala
membesarkan Anda.
-
Coba bayangkan, misalnya sekarang Anda idiot, cacat, atau
menderita penyakit yang menjijikkan. Adakah orang yang mau mendampingi Anda? Kemungkinan
tidak ada, kecuali ibu Anda!
Orangtua:
-
Merekalah orang pertama yang mencurahkan cinta kepada Anda! Ya, cinta
pertama Anda!
- Merekalah orang pertama yang memperkenalkan
dan menghadirkan cinta dalam hidup Anda!
- Merekalah satu-satunya orang yang benar-benar
mencintai Anda apa adanya tanpa berharap balas!
- Merekalah satu-satunya orang yang
cintanya kepada Anda bersemi sepanjang masa!
-
Merekalah satu-satunya orang yang cintanya tidak akan sanggup Anda
balas dengan setara!
Sebagai trainer, saya pun menyebut orangtua itu sebagai keajaiban cinta! Dari pemaparan singkat ini, jelaslah, sudah sepantasnya kita
memberikan bakti yang sungguh-sungguh kepada orangtua, bukan bakti yang
sekadarnya. Dan tolong dipahami, jika orangtua sudah merestui, maka semua akan
lebih mudah untuk dilalui. Tapi jika orangtua sudah membantah, maka apa-apa
akan terasa susah. Terakhir ingatlah, FAMILY itu mestinya dimaknai dengan Father And Mother, I Love You.
Selain doa dan amal, bakti yang sangat dianjurkan adalah memberikan orangtua nafkah yang penuh berkah. Sekali lagi, memberikan orangtua nafkah yang penuh berkah. Apapun posisi kita. Apapun profesi kita. Dan tentu saja, nafkah yang penuh berkah ini hanya bisa diperoleh melalui perniagaan atau pekerjaan yang 100% berkah. Tidak bisa setengah-setengah. Teman-teman setujukah?
Buku #SuccessProtocol telah tersedia di Gramedia. Setelah 7 Keajaiban Rezeki, inilah buku terbaik Ippho Santosa. Untuk mengundang, klik >> www.ippho.com
uluh uluh,,semangat yaaaa
BalasHapusSetuju sekali Mas Ippho. Kalau saya sekarang tinggal ibu saja. Saya ingin memeberikan yang terbaik untuk beliau. Memberikan rumah yang lebih baik, ingin pergi haji bersama. Dan banyak lagi. Yang jelas ingin melihat beliau tersenyum selalu
BalasHapusmantap
BalasHapussetuju dan smoga saya bisa membahagiakan mereka
BalasHapussetuju, semoga saya termasuk anak yg berbakti pada orangtua0
BalasHapusMari berbakti
BalasHapus