Training Motivasi, Ippho Santosa, Training Motivasi Karyawan, Training Motivasi Organisasi

Training SDM, Training Motivasi, Training Karyawan

Di training SDM atau training karyawan, kadang saya mengingatkan mereka.

Sungguh, kita mesti berani melompat dan terbang seperti burung. Yang penting, hentakkan kaki dan kepakkan sayap. Berikhtiar sebisanya. Selebihnya? Yah, biarlah Allah yang membantu. Sudah menjadi sunatullah, dari waktu ke waktu yang namanya tantangan dan tekanan, tidak pernah menjadi lebih mudah. Entah kita sebagai entrepreneur maupun sebagai profesional. 

training-motivasi-training-karyawan-training-SDM-training-centre

Nah, daripada berharap tantangan dan tekanan menjadi lebih mudah, mending berusahalah menjadi lebih tangguh dan lebih sabar. Itu lebih masuk akal. Semoga Allah senantiasa memberi kita ketangguhan dan kesabaran. Aamiin...

training-motivasi-training-karyawan-training-SDM-training-provider

Di sekitar kita, begitu banyak orang yang bermimpi besar, sayangnya action-nya tidak sebesar impiannya. Hasilnya? Yah malah nol besar! Mereka tidak tahan terhadap tantangan dan tekanan. Terhadap tantangan dan tekanan, mereka hanya berkeluh-kesah. Sampai-sampai kita muak dan mual mendengar keluhannya. Seperti yang kita ketahui bersama, mengeluh itu melemahkan tubuh dan otak, pun mengusir keberuntungan. 

Ketahuilah, sebilah pedang hanya bisa kuat dan tak terpatahkan, kalau ditempa dengan panas dan tekanan yang luarbiasa! Demikian pula dengan manusia, tak jauh berbeda. Agar hebat dan tak terhentikan, manusia perlu ditempa dengan tantangan dan tekanan yang luarbiasa! Simaklah pesan Kelly Clarkson dalam sebuah lagunya, “What doesn't kill you makes you stronger!”

Sejatinya, bagi mereka yang bermental #SangPemenang, kegagalan dan tekanan adalah 'ruang belajar'. Siapa sih yang mau gagal? Nggak ada. Tapi kalau sudah terjadi dan tak bisa dihindari, yah lebih baik mempersiapkan diri. Belajar. Alih-alih berkeluh-kesah, ayo belajar dan bangkit!



Terkait penjelasan tentang in-house training atau training motivasi dari Ippho Santosa, silakan klik >> www.ippho.com

6 komentar:

  1. Siap mas Ippho.

    Saya sering menyemangati diri sendiri dengan kata kata "ditempa" seperti yang mas Ippho tulis di atas.

    Karena secara harfiah sendiripun, arti ditempa adalah, dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi, dipukul berulang ulang, untuk dibentuk menjadi sebuah barang semacam pedang, tombak, dan sebagainya.

    Dan dipanaskan, dipukul, berulang ulang, tentu bukanlah sebuah proses yang menyenangkan. Namun itulah cara terbaik untuk membentuk sebuah karakter petarung atau pejuang, yang mesti tangguh dalam hempasan kehidupan yang kian ganas dari waktu ke waktu.

    Terimakasih sudah berbagi dipagi yang penuh berkah ini mas Ippho.
    Semoga Allah SWT merahmati kita semua.

    Aamiin.

    BalasHapus
  2. Sangat inspiratif ....

    Bangkit !

    BalasHapus
  3. Sebilah pedang hanya bisa kuat dan tak terpatahkan, kalau ditempa dengan panas dan tekanan yang luarbiasa! Demikian pula dengan manusia!

    BalasHapus