Di sebuah training karyawan, tepatnya spiritual training, ada peserta yang bertanya soal rational love. Dan inilah penjelasan saya.
Ada yang mengatakan, cinta itu nafsu. Ini adalah ‘ajaran sesat’ dan menipu. Mungkin si oknum yang salah paham dan akhirnya memaknai secara keliru. Berdasarkan contoh-contoh di sekitar kita, maka kita akan maklum bahwa cinta tidaklah begitu. Sebaliknya, cinta itu baik. Indah. Positif. Setidaknya, terdapat tiga jenis cinta yang mengilhami manusia.
Ada yang mengatakan, cinta itu nafsu. Ini adalah ‘ajaran sesat’ dan menipu. Mungkin si oknum yang salah paham dan akhirnya memaknai secara keliru. Berdasarkan contoh-contoh di sekitar kita, maka kita akan maklum bahwa cinta tidaklah begitu. Sebaliknya, cinta itu baik. Indah. Positif. Setidaknya, terdapat tiga jenis cinta yang mengilhami manusia.
Kurang-lebih begini:
- - Apabila Anda melakukan sesuatu karena
keinginan-keinginan duniawi, inilah rational
love.
- - Apabila Anda
melakukan sesuatu karena orang-orang yang dicintai, inilah emotional love.
- - Apabila Anda melakukan sesuatu karena Tuhan,
inilah spiritual love. Mudahnya
begini, Anda bekerja bersama Tuhan dan bekerja untuk Tuhan.
Umpamanya,
Anda berkarier. Dan karena berkarier, Anda memperoleh uang, pangkat, harga
diri, dan pengakuan masyarakat. Jika ini semua adalah tujuan akhir Anda, maka
itulah rational love. Lain ceritanya
kalau Anda berkarier dan Anda memasang tekad, segala yang diperoleh dari karier
itu untuk menafkahi keluarga. Mulai dari uang sampai nama baik, semuanya untuk
keluarga. Dengan kata lain, tujuan akhirnya adalah keluarga. Maka itu adalah emotional love.
Lain lagi ceritanya kalau Anda berkarier dan Anda memasang tekad, segala yang dikerjakan merupakan ibadah kepada Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain, tujuan akhirnya adalah Yang Maha Kuasa. Maka itu adalah spiritual love. Ini sesuai dengan petuah Buya Hamka, “Kalau sekadar kerja, kera juga kerja. Kalau sekadar makan, babi hutan juga makan.” Manusia mesti memiliki spiritual love.
Lain lagi ceritanya kalau Anda berkarier dan Anda memasang tekad, segala yang dikerjakan merupakan ibadah kepada Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain, tujuan akhirnya adalah Yang Maha Kuasa. Maka itu adalah spiritual love. Ini sesuai dengan petuah Buya Hamka, “Kalau sekadar kerja, kera juga kerja. Kalau sekadar makan, babi hutan juga makan.” Manusia mesti memiliki spiritual love.
Dalam berkarier dan berbisnis, selain uang, sudah semestinya kita beroleh hal-hal yang lebih berharga daripada uang. Sibuk-sibuk beraktivitas 8 jam sehari bahkan lebih, harusnya kita juga beroleh keberkahan, keilmuan, pengalaman, persahabatan, nama baik, dan lain-lain. Kalau semata-mata beroleh uang? Itu adalah karier dan bisnis yang menyedihkan. Dapat dipastikan, kelak kita akan menyesal!
Ippho Santosa adalah International Trainer yang telah mencerahkan seratusan perusahan dan jutaan orang di belasan negara di empat benua. Buku terbarunya berjudul Success Protocol. Klik untuk mengundangnya dalam pelatihan SDM >> www.ippho.com
Izin share mas..
BalasHapusKeren
BalasHapus(y)
BalasHapusRight benar
BalasHapusTerimakasih mas ippho sudah sering memotifasi dan mengingatkan,
BalasHapusRight mas ippho. Sangat memotivasi
BalasHapusSiap mas Ippho..
BalasHapusInsya Allah semoga semakin kuat tekad, konsisten, serta istiqomah dalam mengikuti nasehat dan saran mas Ippho yang melampaui hal hal biasa.
***
Jika boleh saran, untuk posting yang ini, font yang digunakan terlalu kecil mas Ippho, beberapa pembaca mungkin harus menyipitkan mata untuk membacanya hingga akhir.
Salam.
Terima kasih senpai!
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapusDulu bengkok sekarang lurus
Izin share mas
BalasHapusTerimakasih kang ippho
BalasHapusMantap Mas Ippho...terima kasih pencerahannya...
BalasHapusMantap Mas. . . (y)
BalasHapusRIGHT!!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRight mas Ipho,
BalasHapusMemang kalau kita bekerja hanya berlandaskan dunia, tidak akan ada habisnya, selalu saja merasa kurang, kurang banyak, kurang enak, kurang nyenyak, sebab kurang bersyukur.
Bener banget,semoga kita mampu dan yakin menerapkan itu semua IngsyaAlloh
BalasHapusdari tadi pagi ga bisa kebuka,baru detik ini krbuka Alhmdulilah Ya Alloh
BalasHapusjadi ga sabar mau beli bukunya..
BalasHapusdutapraja.blogspot.com
Artikel diatas ada di buku moslem milionare
HapusLuar biasa .. Terima kasih Mas Ippho ..always being my inspiration
BalasHapusMohon petunjuknya mas Ippho bagaimana cara mendapattkan buku Success. Protocol tersebut, tks
BalasHapustulisanya sangat mengispirasi Mas IPPHO
BalasHapustulisan yang sangat bagus dan dapat memberikan pemahaman yang luar biasa...dan sangat menginspirasi hidup pembacanya
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat, semoga bisa menjadi inspirasi kita semua
BalasHapusYes
BalasHapusI like
BalasHapusTerimakasih ilmunya
BalasHapusTerimakasih ilmunya
BalasHapusI like
BalasHapusKerja itu ibadah...luarbiasa...
BalasHapusSeperti peribahasa : satu kali kerja ,dua-tiga syurga terlampaui...
...Right,mas Ippho right...
Setuju sekali hingga seribu kali..
Kerja itu istimewa
BalasHapusKeren sekali
BalasHapushttp://pelatihansdm.co.id/training-leadership/