Training Motivasi Perusahaan, Training Motivasi SDM, Training Motivasi Kerja
Di training motivasi, saya sering mengingatkan mereka, "Hubungan yang harmonis bersama orangtua akan memudahkan pekerjaan-pekerjaan di kantor." Dan hampir semua orang setuju dengan pernyataan ini.
Sekarang, kita akan membahas soal orangtua.
Tipe lebaran, tipe liburan, tipe transferan, atau tipe transparan? Dalam berbakti, Anda termasuk tipe yang mana?
Di training motivasi, saya sering mengingatkan mereka, "Hubungan yang harmonis bersama orangtua akan memudahkan pekerjaan-pekerjaan di kantor." Dan hampir semua orang setuju dengan pernyataan ini.
Sekarang, kita akan membahas soal orangtua.
Tipe lebaran, tipe liburan, tipe transferan, atau tipe transparan? Dalam berbakti, Anda termasuk tipe yang mana?
-
Tipe lebaran. Datang satu kali atau dua kali
dalam setahun, bertemu orangtuanya. Menurutnya, itu sudah cukup untuk berbakti.
Toh sering mendoakan dan sering menelepon.
- Tipe liburan.
Datang sesekali bertemu orangtuanya. Ketika datang, orangtua diajaknya
jalan-jalan dan senang-senang. Seperti berlibur. Setelah itu, yah selesai.
Begitulah caranya berbakti.
- Tipe transferan.
Bertemu orangtuanya jarang-jarang, yang penting transfer. Cukup. Toh apa-apa
bisa dibeli dengan uang. Yah, transfer saja uangnya. Demikianlah pola pikirnya.
-
Tipe transparan. Nah, dia berusaha selalu
menemani orangtuanya. Berbakti dengan penafkahan, perhatian, waktu, doa, dan
lain-lain. Repotnya, karena terlalu sering bertemu, dia dan jasanya malah tidak
dianggap oleh orangtuanya. Tidak kelihatan alias transparan. Sementara
anak-anak yang lain, karena jarang-jarang bertemu, justru ditunggu-ditunggu,
lebih dianggap, dan lebih diharapkan.
Bagi
kita yang sering abai dan lalai sama orangtua, ingatlah:
-
Orangtua, merekalah orang pertama yang
mencurahkan cinta kepada Anda! Ya, cinta pertama Anda!
- Merekalah orang
pertama yang memperkenalkan dan menghadirkan cinta dalam hidup Anda!
- Merekalah
satu-satunya orang yang benar-benar mencintai Anda apa adanya tanpa berharap
balas!
- Merekalah
satu-satunya orang yang cintanya kepada Anda bersemi sepanjang masa, tiada
bandingnya!
-
Merekalah satu-satunya orang yang cintanya tidak
akan sanggup Anda balas dengan setara!
Menariknya, orang-orang kapitalis pun mengakui peranan keluarga. Nah, mestinya
kita lebih mengakui peranan keluarga. Tanpa keluarga, tanpa orangtua,
kemungkinan besar kita tidak akan bisa mencapai apa-apa seperti sekarang.
Ngomong-ngomong, dalam berbakti, Anda termasuk tipe yang mana?
Ditulis oleh Ippho Santosa. Ia adalah
segelintir motivator yang telah berseminar di belasan negara dan penjualan
bukunya di atas satu juta eksemplar. Untuk mengundang, klik >> www.ippho.com
Tepe setengah-setengah hehe, aseli nampar . . .belum bisa tranferan dan lburan apalagi transparan
BalasHapuskalo tempat kerja,, jauh dri org tua,, dan kerja juga harus fulltime,, jdi,, yg ke 1, 2, dan 3 dlu deh,, yg ke 4nya nyusul,, ko' sudah bisa bangun usaha sendir,, #amin pasti bisa :D
BalasHapussemuanya kembali keniat aja :)
HapusTerlambat sudah....
BalasHapusAyah sudah wafat waktu ku msh di rahim ibu 7bulan.
ibu pun sudah tiada berpuluh tahun yg lalu.
Mertua pun sdh tdk punya.
Berbahagialah yg masih punya orang tua.
keluarga dan seorang ibu...yang sanggub di hargai dirawat dan di perhatikan oleh seorang anak...meteka itulah seorang yang sukses...dan sy liat teman saya melakukan itu...dan dia jauh suksesnya dari apa yang saya bayangkan
BalasHapusSekarang sedang berusaha menjadi tipe transparan :)
BalasHapusSedang terus berupaga menjadi yang transparan mas ippho. Karena saya merantau ke daerah lain dan jauh dari orang tua hanya bisa nelfon dan ketemu saat liburan. Insyaallah kalau sudah lebih mampu akn boyong orang tua tinggal bersama.mohon do'anya mas iphho dan sahabat yang lain.
BalasHapusaamiin
Hapus3 tipe diatas saya sudah jalankan. Saatnya menuju transparan. Jadi teringat lagu Maher Zain " Number One For Me" . DIlirik terakhir berbunyi Only God knows how much you mean to me. Hanya Allah, SWT yang tahu betapa berartinya dirimu (ibu) bagiku
BalasHapuskenapa sih mas... tulisan mas ippho selalu bikin netes air mata.... ya Allah..... :)
BalasHapusmas ippho..... buku 7 keajaiban rezeki ada yg terjemahan Inggris gak?
BalasHapusBegitu memotivasi
BalasHapusThanks kang ippho ;')
menyediiiiihkan...aku gak tau tipe anak yang gie mana...yang pasti aku ingin kebahagian buat keluarga dan orang tua ku...dan karena itu juga aq nekad pergi keibu kota untuk mencari rizqi buatnya
BalasHapusbener banget tuh,
BalasHapusWah...beneran mas. Siapa yg memuliakan orang tua maka dia akan mulia. Siapa yg menghormati orang tua, juga akan menjadi pribadi yg dihormati. Semangat berbakti :)
BalasHapusMr Joss, Wakil Rektor Umar Usman
Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha
Pin 7CB1C1DB
Wah...beneran mas. Siapa yg memuliakan orang tua maka dia akan mulia. Siapa yg menghormati orang tua, juga akan menjadi pribadi yg dihormati. Semangat berbakti :)
BalasHapusMr Joss, Wakil Rektor Umar Usman
Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha
Pin 7CB1C1DB
Wah...beneran mas. Siapa yg memuliakan orang tua maka dia akan mulia. Siapa yg menghormati orang tua, juga akan menjadi pribadi yg dihormati. Semangat berbakti :)
BalasHapusMr Joss, Wakil Rektor Umar Usman
Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha
Pin 7CB1C1DB
Rido Allah ada pada kedua orang tua. Apapun yg dilakukan bila tdk ada rsetu dari org tua maka tdk ada berkahNya
BalasHapusAku sayang ibu bapakku...semoga
BalasHapusSaya tipe transferan mas ippho,,karna saya ikut suami dan brada jauh dari orng tua saya..dan do'a yang slalu saya panjatkan,,selepas sholat,,
BalasHapusHeheh begitulah tansparan
BalasHapusSaat ini Transparan.. Dulu bukan lebaran,liburan,transferan. Mungkin nasip atau emang pilihan saya hehe..masa smp,sma jauh ortu,mereka dikalimantan saya ikut nenek dijawa,.stlhnya kerja dibekasi. Jd lebaran ato liburan g sempat kunjungi mereka,untuk transfer mereka bahkan g mau kasih alamat mereka..sampai suatu saat saya putuskan resign dan kembali ke mereka. Sempat kerja agak jauh, gr2 lembur sampe beberapa minggu g sempat skdr telp mereka. Sampe akhirnya bpk sakit keras dan mamak telp sya scr diam2..ya akhirnya saya resign lg dri t4 krj saya dan milih cri kerja dkt rmh asal tetap bisa disamping mereka. Ya saya sadar,sbg anak perempuan waktu saya sama orang tua bisa dibilang g banyak,dikurangi 10th masa sblumnya, aplagi kalau menikah nanti,inginxa disamping mereka terus tapi kan kita harus tetap sadar akan kodrat kita. Jadi sebisa mungkin saya tetap bertahan asal bisa selalu ada saat mereka butuhkan. Awalnya jujur memang sulit..tapi kelamaan banyak hikmah yg bisa dipetik..gpp transparan asal kita g mentransparankan mereka hehe
BalasHapusSaya spt nya tipe transparan, hanya saja jadi tipe transparan banyak cobaan nya.. krna sering ketemu kadang ada hal2 yang bikin kita jadi berdebat, pdhl yg didebatkan itu gak penting.. akhirnya sensi.. nah hal2 spt ini yg kadang menjadi minus buat saya sebagai tipe transparan. Trus bener tw mang kadang juga merasa gak dianggap. . Hmm inilah cobaan nya, yg kadang saya merasa berat menata hati ini..
BalasHapusSmga bs berbakti..Amien
BalasHapusSukron mz ipho..
Alhamdulillah,sehari hari kumpul keluarga...anak istri orangtuaku jadi satu..krn kebetulan usahanya disitu dan rumah saya 40km dri orangtua...dilaju ajah..kalo sama mertua... seminggu dua kali ketemu/berkunjung..yg kebetulan dekat juga..tapi nikmatnya ya itu...sering gak dianggap hehehe... Alhamdulillah
BalasHapusAlhamdulillah..insyaAllah akan selalu diusahakan menjadi tipe transparan untuk bapak ibu kandung juga untuk bapak ibu mertua,karena anak2 nya yg lain jauh.selalu merasa ga pernah cukup membalas semua yg sdh mreka berikan..Alhamdulillah dikasih kesempatan oleh Allah untuk dekat dgn k2 pasang orangtua.
BalasHapusAlhamdulillah..insyaAllah akan selalu diusahakan menjadi tipe transparan untuk bapak ibu kandung juga untuk bapak ibu mertua,karena anak2 nya yg lain jauh.selalu merasa ga pernah cukup membalas semua yg sdh mreka berikan..Alhamdulillah dikasih kesempatan oleh Allah untuk dekat dgn k2 pasang orangtua.
BalasHapustype transfaran...kebetulan tinggal serumah dgn org tua...niatnya berbakti pd ortu,kadang malah berdosa...dan betul ortu kadang lbh membanggakan anak* yg jauh dari mereka dibanding anak yg ada didekat mereka...tapi kembali lagi pada niat..kalo kita melakukan semuanya krn Allah ta'ala..maka itu semua tdk akan jd beban atau alasan untuk berhenti berbakti pada orgtua...terserah sajalah org tua mw menganggap kita atau tidak,,intinya Allah tau apa yg kita lakukan...*syafakillah utk mama..semoga lekas sehat,diangkat penyakitnya biar bisa kembali melakukan yg terbaik..
BalasHapus
BalasHapusNice information, many thanks to the author. It is incomprehensible to me now, but in general, the usefulness and significance is overwhelming. Thanks again and good luck!
zell v placenta domba zell v placenta domba
Mari berbakti
BalasHapusTingkatkan bakti kita
BalasHapusMari...
Hapus