Akan tetapi, yang sering kita lihat adalah yang sebaliknya.
Si miskin makin miskin...
Si kaya makin kaya...
Iya apa iya? Terus, kenapa?
Banyak sebabnya...
Dan ini salah satunya...
Perhatikan baik-baik siklus kemiskinan berikut ini:
Makin mengeluh & makin pelit >> hati makin gundah & nikmat makin berkurang >> makin miskin >> lebih miskin >> makin keteteran waktu >> sulit untuk dhuha & tahajjud >> makin miskin >> lebih miskin >> makin mengeluh & makin pelit
Dan begitulah seterusnya... Sampai kapan? Sampai Tarzan pakai baju gamis, hehe. Karena itulah, siklus ini harus dipatahkan. Ingatlah, menjadi kaya perlu proses. Bermental kaya? Nggak perlu. Kita dapat melakukannya detik ini juga... Dengan apa? Dengan bersyukur dan dermawan. Niscaya siklus kemiskinan tadi akan terpatahkan...
Terus, kenapa orang kaya makin kaya?
Banyak sebabnya...
Dan ini salah satunya...
Perhatikan baik-baik siklus kesuksesan berikut ini:
Makin dermawan & makin bersyukur >> hati makin bahagia & nikmat makin bertambah >> makin kaya >> lebih kaya >> makin punya waktu luang >> makin rajin dhuha & tahajjud >> makin kaya >> lebih kaya >> makin dermawan & makin bersyukur
Dan begitulah seterusnya... Sampai kapan? Sampai Antam bikin keripik pedas, hehe. Siklus ini baiknya diperkuat. Benar-benar diperkuat. Niscaya hasilnya akan dahsyat. Ingatlah, menjadi hartawan perlu proses. Menjadi dermawan? Nggak perlu. Kita dapat melakukannya detik ini juga...
Bagi karyawan, saya menyarankan untuk belajar investasi. Boleh pada properti, reksadana, atau emas. Pilih cara-cara yang syariah. Siap?
Untuk mengundang Ippho Santosa dalam training pegawai atau training korporat, klik >> www.ippho.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ
BalasHapusWOW !!! Dahsyat bangeeeeeet....
BalasHapusBagi karyawan harus bener bener di action kan ne, agar dari tahun ketahun ada perubahan, gak gitu gitu aja...
Yuk perbaiki diri
BalasHapus