Training Motivasi, Ippho Santosa, Training Motivasi Karyawan, Training Motivasi Organisasi

Di Training Motivasi Karyawan, Ippho Santosa Tunjukkan Rahasia Panjang Umur

Di training motivasi karyawan atau training motivasi kerja, saya kadang-kadang meledek peserta.

Sebagian orang, diberi motivasi, nggak percaya... Diberi bukti, katanya pamer... Saat kita berhenti memberi motivasi, eh dikira kita lagi bangkrut, hehehe... Maunya apa sih?

Training-Motivasi-Karyawan-Training-Motivasi-Pegawai-Training-Motivasi-Pekerja

Kata Robert Kiyosaki, "Jangan mengajari babi bernyanyi." Anda capek, babinya lebih capek hehe... Terus baiknya? Berikan saja inspirasi anda pada mereka-mereka yang mau. Setuju?

Nah, kali ini saya ingin berbagi inspirasi dan motivasi soal umur. Bukan uang... Tertarik?

Training-Motivasi-Karyawan-Training-Motivasi-Pegawai-Training-Motivasi-Kerja

Survei Vanity Fair terhadap sekitar 1.000 pria dewasa, ternyata 70% pria kalau boleh memilih akan memilih meninggal duluan sebelum istrinya. Yah maunya begitu. Dan rupa-rupanya, kemauan mereka itu 'terkabul' dalam dunia nyata, hehehe.



Terlepas dari itu, why alias kenapa pria lebih cepat meninggal ketimbang wanita? Why ini dijawab oleh Buzzle. 

Begini. Pria tidak terlatih menghadapi perubahan fisik yang ekstrim. Beda dengan wanita yang terlatih, berhubung pernah hamil dan melahirkan. Btw, ini lazim terjadi pada mamalia, di mana si betina cenderung hidup lebih lama ketimbang si jantan. 



Training-Motivasi-Karyawan-Training-Motivasi-Pegawai-Training-Motivasi-Kerja

Sebab-sebab lain? Karena adanya menstruasi, wanita mengalami pengurangan zat besi dan juga pengurangan radikal bebas. Ini ada baiknya. Sementara, pria tidak mengalami fenomena ini. 

Pria pun terus-menerus memproduksi hormon testosteron sepanjang hidupnya, di mana ini tidak menguntungkan saat mereka tua. Boleh dibilang, faktor-faktor di atas sulit untuk dikendalikan.



Adakah sebab-sebab lainnya? Ada. Sebagian pria semasa mudanya memiliki perilaku yang agresif dan kebiasaan yang berbahaya. Pria juga susah untuk hidup sehat dan suka makan berlebihan. 

Terlebih-lebih lagi, sebagian besar pria malas menjalani tes kesehatan karena masalah ego atau kepedean. Nah, sebenarnya, faktor-faktor yang terakhir ini masih bisa dikendalikan. Ya, masih bisa.



Training-Motivasi-Kerja-Training-Motivasi-Karyawan-Training-Pegawai

Lantas, apa saran praktis saya? Fokuslah pada faktor-faktor yang masih bisa kita kendalikan. Perbaiki. Lalu, bagaimana dengan faktor-faktor yang belum bisa kita kendalikan? Yah, berpikir positif dan doakan. Insya Allah hasilnya bisa lebih baik. Takdir final adalah haknya Allah. Tugas kita sebagai hamba adalah berikhtiar. Sip?




Ditulis oleh Ippho Santosa. Untung mengundangnya dalam in-house training (training motivasi karyawan atau training motivasi kerja), silakan klik >> www.ippho.com 



Seminar motivasi 

Di Training Pegawai, Ippho Santosa Ungkap Penyebab Kemiskinan


Di training pegawai atau training karyawan, saya sering mengingatkan peserta, "Pegawai pun bisa kaya dengan investasi. Setidaknya lumayan mapan."

Akan tetapi, yang sering kita lihat adalah yang sebaliknya.


Training-Pegawai-Training-Karyawan-Training-Pekerja-Training-PNS

Si miskin makin miskin... 
Si kaya makin kaya...
Iya apa iya? Terus, kenapa?


Training-Pegawai-Training-Karyawan-Training-Pekerja-Training-PNS

Banyak sebabnya...
Dan ini salah satunya...

Perhatikan baik-baik siklus kemiskinan berikut ini:

Makin mengeluh & makin pelit >> hati makin gundah & nikmat makin berkurang >> makin miskin >> lebih miskin >> makin keteteran waktu >> sulit untuk dhuha & tahajjud >> makin miskin >> lebih miskin >> makin mengeluh & makin pelit



Dan begitulah seterusnya... Sampai kapan? Sampai Tarzan pakai baju gamis, hehe. Karena itulah, siklus ini harus dipatahkan. Ingatlah, menjadi kaya perlu proses. Bermental kaya? Nggak perlu. Kita dapat melakukannya detik ini juga... Dengan apa? Dengan bersyukur dan dermawan. Niscaya siklus kemiskinan tadi akan terpatahkan...

Terus, kenapa orang kaya makin kaya?

Banyak sebabnya...
Dan ini salah satunya...

Perhatikan baik-baik siklus kesuksesan berikut ini:

Makin dermawan & makin bersyukur >> hati makin bahagia & nikmat makin bertambah >> makin kaya >> lebih kaya >> makin punya waktu luang >> makin rajin dhuha & tahajjud >> makin kaya >> lebih kaya >> makin dermawan & makin bersyukur


Training-Pegawai-Training-Karyawan-Training-Pekerja-Training-PNS

Dan begitulah seterusnya... Sampai kapan? Sampai Antam bikin keripik pedas, hehe. Siklus ini baiknya diperkuat. Benar-benar diperkuat. Niscaya hasilnya akan dahsyat. Ingatlah, menjadi hartawan perlu proses. Menjadi dermawan? Nggak perlu. Kita dapat melakukannya detik ini juga... 

Bagi karyawan, saya menyarankan untuk belajar investasi. Boleh pada properti, reksadana, atau emas. Pilih cara-cara yang syariah. Siap?



Untuk mengundang Ippho Santosa dalam training pegawai atau training korporat, klik >> www.ippho.com