Sebagian kita gampang menuduh
orang lain itu sesat atau bid’ah. Serasa telah memegang tiket ke surga, mereka
pun gampang me-neraka-kan orang lain. Alasan sempit mereka adalah, “Kalau Nabi
nggak pernah melakukan, berarti kita tidak boleh melakukan.” Sekilas, alasan
ini kayaknya tepat, padahal bisa benar bisa salah. Karena sebenarnya teramat
panjang penjelasan untuk menyimpulkan sesuatu itu benar apa salah.
Kadang guru saya iseng bertanya
kepada mereka, “Bapak punya mushaf Al-Qur’an? Yang buku atau yang digital? Atau
kedua-duanya?” Mereka mengangguk, mengiyakan kedua-duanya. Guru saya pun
melanjutkan, “Ternyata Nabi Muhammad tidak punya Al-Qur’an berbentuk buku apalagi
digital.” Lihat ya, Nabi tidak melakukan itu, lalu apakah kita jadi salah kalau
melakukan itu?
By the way, Nabi dan sahabat juga tidak pernah mendirikan
pesantren apalagi rumah tahfidz, hehehe.
Nabi juga tidak pernah
memperingati Halal bi Halal (apalagi bermaaf-maafan secara khusus ketika
Lebaran dan Halal bi Halal), Tahun Baru Hijriyah, Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi,
Nuzul Qur’an, apalagi MTQ. Begini ya. Anda mungkin soleh, senantiasa mengingat
Nabi dan Al-Qur’an sepanjang waktu. Namun betapa banyak muslim di luar sana
yang lalai dan abai. Karena itulah mungkin perlu momentum seperti Tahun Baru
Hijriyah dan Nuzul Qur’an, untuk mengingatkan mereka akan Nabi dan
Al-Qur’an.
Jujur saja, dulu sewaktu remaja,
saya pernah menjadi orang yang lalai dan abai. Alhamdulillah, kemudian
teringatkan. Wasilahnya melalui momentum seperti Tahun Baru Hijriyah dan Nuzul
Qur’an yang diadakan oleh tetangga saya. Wong ada peringatan saja, sebagian
kita masih lalai dan abai, apalagi kalau nggak ada? Kebayang kalau nggak ada?
Sekarang, saya tanya Anda.
Bolehkah Anda mengumpulkan orang-orang setiap Senin atau setiap Kamis, lalu
Anda bercerita tentang perjuangan Nabi? Insya Allah boleh. Bolehkah Anda
mengumpulkan orang-orang setiap 17 Agustus, lalu Anda bercerita tentang
perjuangan Nabi? Masih boleh. Bolehkah Anda mengumpulkan orang-orang setiap
awal tahun Hijriyah atau hari kelahiran Nabi, lalu Anda bercerita tentang
perjuangan Nabi? Hehehe, adalah aneh kalau jawabannya jadi nggak boleh.
Sekiranya ada orang yang berbeda pendapat, saya cuma berharap ia mau dan mampu
untuk saling menghormati.
Yang saya pelajari, kita tidak
boleh menambah-nambahkan sesuatu pada ibadah-ibadah yang telah diatur secara
khusus (tasyri’). Misalnya, sholat subuh yang harusnya dua rakaat, eh kita
tambah-tambahi jadi empat rakaat. Salam di akhir sholat yang harusnya dua kali,
eh kita tambah-tambahi jadi empat kali. Sholat berbahasa Jawa. Azan berbahasa
Padang. Jelas tuh, ngawur bin ngaco. Ada yang nyeletuk, "Mas Ippho, ikut
pendapat ulama dong!" Soal memperingati, para ulama berbeda pendapat. Yah,
saya ikut pendapat ulama yang membolehkan saja.
Sekiranya anda tidak mau
memperingati hari lahirnya Nabi, yah silakan. Tentu, anda punya alasan. Yang
penting, konsisten ya. Jangan juga anda memperingati (apalagi
menghadiri) Tahun Baru Hijriyah, Isra’ Mi’raj, dan Nuzul Qur’an. Jangan
pula anda mengingat-ingat hari lahir anak anda, kantor anda, atau usaha anda. Apabila
anda konsisten, tentu orang lain akan menghargai pilihan dan keputusan anda.
Semoga kita semua termasuk
orang-orang yang hatinya diberi petunjuk dan diberi kelapangan tatkala melihat
perbedaan.
Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundang beliau, klik >> www.ippho.com
Mumtaazz, I like this.
BalasHapusAku suka ini, terbuka
BalasHapusMas Ippho saya sependapat dengan Anda.
BalasHapusMas Ippho saya sependapat dengan Anda.
BalasHapusMantaff
BalasHapusInsya Allah kheir mas ippgo
BalasHapusAfwan mas, mengenai tulisan ini : Guru saya bertanya lagi sama mereka, “Bapak pegang hadits apa? Bukhari atau Muslim? Atau kedua-duanya?” Mereka mengangguk, mengiyakan kedua-duanya. Guru saya pun melanjutkan, “Ternyata Nabi dan sahabat tidak pernah meng-kategori-kan hadits-hadits seperti itu.” Lihat ya, Nabi dan sahabat tidak melakukan itu, lalu apakah kita jadi salah kalau melakukan itu? << saya gagal paham.
BalasHapusKenapa perbandingannya Rasulullah dan Sahabat? Bukankah hadits keluar dari ucapan Rasulullah, lalu kenapa Rasulullah dan Sahabat perlu memilah - milah perawinya?
Serius saya gagal paham, mungkin saya yang terlalu bodoh untuk mencerna. Sekali lagi afwan mas
Setujuuu
HapusLah iya benar to? Nabi ga pernah menilah2 antara hadist shohih, hasan, dhoif, dan maudhu'. Penulisan hadist sendiri baru ada dilakuka pd masa pemerintahan khalifah umar bin abdul aziz... itupun tdk semua, maka itu sejak zaman Rasulullah sampai ke sahabat, sahabat menuju ke tabi'in dan seterusnya ada yg namanya rantai sanad...
HapusIlmu muthola hadistpun baru 100 tahun setelah nabi wafat, lalu muncul lagi ilmu ushul fiqih, muncul lagi ilmu2 lainnya, itu semua muncul setelah nabi wfat... apabila semua yg tdk dilakukan oleh nabi adalah haram, maka ilmu muthola hadist, ilmu ushul fiqih, nafwu, balaghoh, tajwid, semuanya adalah haram... krn itu semua tdk pernah dilakukan oleh Rasulullah... mk itu utk mempelajari sebuah ilmi agama haruslah melalui guru yg memiliki sambungan sanad.
mummtaz yaa akhii... TOP BGT BGT BGT......
BalasHapusMantap sekali mas ippo santoso....super sekali mas
BalasHapusMantab....
BalasHapusbenar yg namnya qiyas tidak salah , ya mas ippho ...........
BalasHapussipp,,,setuju n pham, perbedaan adl anugrah yg akan mjd indah, toh semua satu tujuan, IBADAH
BalasHapusAlhamdulillah setuju sekali mas ippho, jk sesama muslim bisanya saling mengkafirkan, yg beneran kafir tepuk tgn..
BalasHapusMaaf mas ippho, sebaiknya untuk membahas ini harus berdasrkan fatwa ulama. Sekiranya hal ini bersifat khilafiyah maka sertakan dgn dalil dari masing2 ulama tersebut sehingga follower mas ippho bs memilih. Saran sy hati2 dlm membahas ini. Maaf mas...
BalasHapusHadeeeh, fatwa mah urusan alim ulama, urusan kta mah bersikap baik, saling menghargai. G usah pke dalilx mana, fatwax mana. Samiknah wa atokna sja, asal baik n g ganggu org lain amalkan klo ada yg terganggu ya... urusan situ deh.
HapusSetuju Mas, akan lebih bijaksana apabila topic ini di serahkan pada ahlinya.
HapusMaaf, sebagai seorang muslim tentuy kita seharusy "membiasakan yang benar, bukan malah membenarkan yang biasa " . Tentunya kita harus berusaha untuk menghindari yang namaya taqlid ( mengamalkan sesuatu karna ikut2tan tanpa tau landasan hukum dasary) artinya kita sebagai seorang muslimns udah sepatutnya mengkaji hukum dadar amalan-amalan sehari2 yang kita lakukan, sudah sesuaikah dengan tuntunan rasul, atau mungkin ada hala2 yang harus kita benahibenahi dan luruskan.. allohua'lam
HapusSipp, setuju Mas Ippho
BalasHapusSetuju sekali mas ippho...
BalasHapussiti sekarang hari apa?
Hapusoen kepo
BalasHapusSaya sspendapat dengan anda,sesuatu hal kebaikan itu sangatlah boleh dilakukan,baik yang pernah dilakukan nabi SAW maupun tidak.karena sejati nya bid'ah bukanlah sebuah hukum.yg menjadi hukum adalah hal yg haram sunnah wajib mubah dan makruh.
BalasHapusSeharus nya kita lebih cerdas dalam berpendapat bukan dengan mudah mengkafirkan membid ah kan seseorang dengan mudah nya,wallahu musta'an.
Setujubmas Ippho...yang saya fahami bid'ah itu ada diranah dan wilayaj ibadah mahdloh...yaitu rukun Islam...itu Alloh SWT turunkan dalam bentuk mateng ,gak usah dimasak lagi pake otak kita...diluar itu(ibadah muamalah) dipersilahkan berkreasi sesuai dengan tafsir dan pemahamannya masing2...selama tidak ada larangannya secara syar'i...dan diantara kita sesama manusia tidak ada hak sedikitpun untuk menilai satu sama lain...karena itu hak mutlaknya Alloh...yang penting yang kita yakini lakukan dengan keyakinan yang teguh bahwa Alloh SWT meridloi dan Nabi Muhammad saw mengamini...karena urusan hidup kita adalah urusan kita sama Alloh SWT yang ada Nabi Muhammad saw...kalo ngikut kata orang, apakah orang bisa menyelamatkan kita dari adzab Alloh SWT kalo ternyata yang kita ikuti salah...semoga kita bisa melakukan yang terbaik yang diridloi Alloh SWT...kalo keliru kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw...............insya Allooh..
BalasHapusSetujubmas Ippho...yang saya fahami bid'ah itu ada diranah dan wilayaj ibadah mahdloh...yaitu rukun Islam...itu Alloh SWT turunkan dalam bentuk mateng ,gak usah dimasak lagi pake otak kita...diluar itu(ibadah muamalah) dipersilahkan berkreasi sesuai dengan tafsir dan pemahamannya masing2...selama tidak ada larangannya secara syar'i...dan diantara kita sesama manusia tidak ada hak sedikitpun untuk menilai satu sama lain...karena itu hak mutlaknya Alloh...yang penting yang kita yakini lakukan dengan keyakinan yang teguh bahwa Alloh SWT meridloi dan Nabi Muhammad saw mengamini...karena urusan hidup kita adalah urusan kita sama Alloh SWT yang ada Nabi Muhammad saw...kalo ngikut kata orang, apakah orang bisa menyelamatkan kita dari adzab Alloh SWT kalo ternyata yang kita ikuti salah...semoga kita bisa melakukan yang terbaik yang diridloi Alloh SWT...kalo keliru kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw...............insya Allooh..
BalasHapusSetujubmas Ippho...yang saya fahami bid'ah itu ada diranah dan wilayaj ibadah mahdloh...yaitu rukun Islam...itu Alloh SWT turunkan dalam bentuk mateng ,gak usah dimasak lagi pake otak kita...diluar itu(ibadah muamalah) dipersilahkan berkreasi sesuai dengan tafsir dan pemahamannya masing2...selama tidak ada larangannya secara syar'i...dan diantara kita sesama manusia tidak ada hak sedikitpun untuk menilai satu sama lain...karena itu hak mutlaknya Alloh...yang penting yang kita yakini lakukan dengan keyakinan yang teguh bahwa Alloh SWT meridloi dan Nabi Muhammad saw mengamini...karena urusan hidup kita adalah urusan kita sama Alloh SWT yang ada Nabi Muhammad saw...kalo ngikut kata orang, apakah orang bisa menyelamatkan kita dari adzab Alloh SWT kalo ternyata yang kita ikuti salah...semoga kita bisa melakukan yang terbaik yang diridloi Alloh SWT...kalo keliru kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw...............insya Allooh..
BalasHapusSetujubmas Ippho...yang saya fahami bid'ah itu ada diranah dan wilayaj ibadah mahdloh...yaitu rukun Islam...itu Alloh SWT turunkan dalam bentuk mateng ,gak usah dimasak lagi pake otak kita...diluar itu(ibadah muamalah) dipersilahkan berkreasi sesuai dengan tafsir dan pemahamannya masing2...selama tidak ada larangannya secara syar'i...dan diantara kita sesama manusia tidak ada hak sedikitpun untuk menilai satu sama lain...karena itu hak mutlaknya Alloh...yang penting yang kita yakini lakukan dengan keyakinan yang teguh bahwa Alloh SWT meridloi dan Nabi Muhammad saw mengamini...karena urusan hidup kita adalah urusan kita sama Alloh SWT yang ada Nabi Muhammad saw...kalo ngikut kata orang, apakah orang bisa menyelamatkan kita dari adzab Alloh SWT kalo ternyata yang kita ikuti salah...semoga kita bisa melakukan yang terbaik yang diridloi Alloh SWT...kalo keliru kita mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw...............insya Allooh..
BalasHapusSetuju om ippho
BalasHapusSetuju banget..
BalasHapusYap saya sepakat Mas Ippho sangat sepakat malahan
BalasHapusYap saya sepakat Mas Ippho sangat sepakat malahan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum. Mas Ippo, dari tulisan Mas Ippo saya menangkap bahwa akhi menafsirkan masalah ini dengan ro'yu (pikiran sendiri) tanpa disertai dalil yang shohih. Saran saya, berilmu dulu baru beramal..
BalasHapusEeyyy,, siapa km hey.
HapusYang saya tau bang ippho tuh banyak mengenal dan di kenal ulama, malahan buat saya mah bang ippho udah bisa di kategorikan seorang ulama(orang berilmu) mungkin penampilannya aja yg gk keliatan ulama kebanyakan.
HapusJustru saya gk kenal , anda siapa ya ?
Assalaamualaikum , maaf kang bukan menghina saya menangkap dari yg kamu fahami ternyata anda bahlul, yg saya tau bang ippho tuh banyak di kenal dan mengenal ulama malahan saya sendiri mah mengkategorikan dia udah termasuk ulama ( orang berilmu) cuma Pakainngk aja yg gk kaya ulama kebanyakan. Kalo boleh saya tau anda siapa ya ?
HapusWaalaikum salam ,, siapp pa mulyadi paupau terhormat ,
Hapusmaulid kok dipermasalahkan,,, hanya karena tidak ada pada zaman baru. trus perinngatan thun baru masehi gmna? pemilu dalam demokrasi gmna? lokalisasi prostitusi gmna? produksi miras dalam negara gmna? yang jelas haram ja,, di negara ini orang banyk yg kerjakan, di diamin. sedangkan yang maulid di bahas panjang lebar. padahal mengingat perjuangan nabi. bingung saya,,,,?????
Hapus@Mulyadi Paupau : Bukan karena sudah dikenal dan mengenal ulama, orang tersebut pendapatnya dapat diterima langsung.
HapusApakah hanya karena sering memposting mengenai agama dapat disebut ustadz dan memiliki ilmu tinggi mengenai agama?
Silahkan belajar pada mereka yang benar-benar mempelajari agama tiap hari dalam hidupnya selama bertahun-tahun, bukan yang sering memposting masalah agama, seolah-olah tahu segalanya mengenai agama.
penjelasan yang cerdas
BalasHapuskarena peringatan itu sangat bermanfaat :)
BalasHapusSetuju guru , ini yg suka d perdebatkan d keluarga ,, hee ,,hee maklum
BalasHapusSetuju guru , ini yg suka d perdebatkan d keluarga ,, hee ,,hee maklum
BalasHapusKami menghargai orang yang berbeda pendapat. Repotnya kadang orang lain kurang menghargai & langsung menghakimi... Hehe
BalasHapusSetuju banget mas ippho
BalasHapusSetuju banget mas ippho
BalasHapusYg tidak setuju dgn peringatan maulid adalah orang yg lahir terlambat, orang yg pemahamannya dangkal, orang yg merasa paling benar, dan biasanya identik dengan gerakan takfiri.. Hati²lah dengan wahabi, MTA, ISIS dll..
BalasHapusMaaf mas dony, sprtinya tidak bijaksana memvonis bgitu,tanpa mengemukakan alasannya.bisa jadi dia tidk begitu.
Hapus- jika hanya mengingatkan, banyak sekali dakawah ulama yang mengingatkan tentang sejarah nabi dan sahabat di TV/radio/Sosmed de el el setiap hari. tapi kita lebih memilih yang sesuai dengan hawa nafsu
BalasHapus- Jika hanya mengumpulkan orang, Setiap hari kita dipanggil untuk kumpul dimasjid 5 kali sehari. tapi kita seringnya ga hadir dengan beragam alasan yang kita buat. bahkan seminggiu sekali kita diadakan hari raya (jumatan).
- Jika bid'ah adalah benar, kenapa juga nabi harus bersabda setiap bid'ah itu sesat? Kenapa juga imam Syafii dan imam yang lain bilang sesat juga.
- Jika benar kita ingin memperingati kelahiran nabi. lihat cara nabi mengingat kelahirannya... bagaimana caranya, dengan kumpul-kumpul atau dengan puasa sunnah Senin Kamis.
- jika kita benar-benar cinta sama nabi, kenapa ingetnya cuma sekali setahun. itu namanya dusta.
- JIka kita percaya islam itu agama sempurna, kenapa juga harus ditambah-tambahi. itu namanya bukan sempurna. tapi cacat.
- Jika ga suka apa yang dibawa nabi (Al quran dan Sunnahnya). ya sudah sih cari nabi yang lain aja. mungkin kaya orang nashrani yang suka membuat kreasi dalam agamanya seperti natal atau yang lainnya.
Saya Suka Buku-Buku Mas Ippho. tapi ketika bersebrangan dengan fatwa ulama-ulama. maka saya harus koreksi.
Paaaanjang bener tapi dangkal, kaya sodara2 yg di afganistan , suriah, irak.
Hapuscoba dijelaskan apa kedangkalannya?? jika saudara lebih tahu dari saya.
Hapussetuju dengan Pak Haji Ippho, temen2 yg bersebrangan dengan Pak Haji Ippho , jangan kesel,jangan gondok,jangan nyinyir,
Hapusjangan bilang bidah ke Pak haji Ippho juga , sejarah maulidan di Indonesia ada dari kita2 belom lahir,gak perlu di koreksi, gak usah di gunjing, PR kita masih banyak, tentang Miras yg masih berserakan,Cabe2an Yang masih ngamprak,Narkoba yg terus mengancam, Korupsi yg masih jd budaya..akh sudahlah..masih banyak yg harus kita benahi temen2, maulidan bagus nyambung tali silaturohim , dan maanfaat silaturohim banyak banged coba buka buku 7 keajaiban rezeki nya Pak Haji Ippho ,
yang berbeda dengan Pak Haji Ippho jangan marah iaa,
kita benahi Indonesia Bareng2, saling menghargai dan menghormati ,
Terimakasih banyak Pak haji Ippho Atas Pencerahannya,
Semoga
Pak Haji Ippho, sehat selalu, panjang umur, makin sejahtera,makin bermanfaat,selamat dunia sampai akhirat, aamiinnn Yaa Allah..
Assalamualaikum om wakh yudin ,, salam mulia
HapusMulai malam ini mas wakh yudin,, tidor di atas pelepah kurma, trus sikat gigi pake siwak, trus pergi kemana2 pake onta, trus jangan pake handphone apalagi ngeblog, trus dan terus..
Hapusjangan di bantah, itu nabi melakukannya!
Ada dalil dan ada riwayatnya...
Mulai malam ini mas wakh yudin,, tidor di atas pelepah kurma, trus sikat gigi pake siwak, trus pergi kemana2 pake onta, trus jangan pake handphone apalagi ngeblog, trus dan terus..
Hapusjangan di bantah, itu nabi melakukannya!
Ada dalil dan ada riwayatnya...
Kalo saya, setuju dengan mas yg ini. 👍👍👍👍👍
BalasHapusAh indahnya, tidak fanatik mas ippho, right right right
BalasHapusFas.alu ahla zikri inkuntum la ta'lamuun
Bkn ahli ilmi, bkn ahli fikr
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYang terpenting adalah Bagaimana kita menyikapi hal hal yg di atas tadi...
BalasHapusDan harus cerdas dalam menyikapi
Sip Mas Ippho...!
BalasHapusSetuju dengan pendapatnya, dengan catatan tidak ada ritual khusus, dan ajaran peringatan seperti ini tidak ada di agama lain, jika ada hati-hati mas, coba pelajari lagi hadistnya.
BalasHapusSemoga do'anya terkabul. Aamiin
Yang mau Maulid Nabi silakan. InsyaAllah ahli surga. Yang penting jangan menjadikan Maulid Nabi sebagai hal yang sunnah atau wajib. Yang gk mau maulid nabi juga insyaAllah ahli surga asalkan lisannya dijaga jangan gampang membid'ahkan dan serta saling menghargai :)
BalasHapusIslam itu indah......salah satu doa yg tidak diijabah allah saat rasulullah memohon dimasjid ijabah adalah mempersatukan ummat islam maka sadarilah berbeda soal furuiyah gak masalah asal gak berbeda soal ushuliyah ...jdilah seoarng yg cerdas dalam menilai sesuatu insyaallah berkah selalu amin...yg berbeda biarlah beda itulah indahnya perbedaan...
BalasHapusKlo ada org yg mem.bid'ahkan "MAULID" Yg dmna isinya ber.shalawat, dzikrullah, silaturahim dll berarti shalat, baca Qur'an dan ibadah lain yg ia kerjakan jga bid'ah Bahkan dia hidupnya pun bid'ah, mati aja loe...
BalasHapusRight mas ippho, 100% buat kita semua yg cinta, bahagia dan menghormati Dgn mmperingati kelahiran ROSULULLAH S.A.W..
Right mas ippho,sangat mencerahkan
BalasHapusUntuk menghormati dirimu km tk btuh dalil, untuk memperingati hari kelahiranmu km tk tanya dalil..utk mnghormati dan memperingati hari pemimpin agungmu rosulullah km sok gaya alim tanya dalilnya. .
BalasHapusHehe
Hapusalhamdulillah sepaham dengan mas ippho..... jadi makin ngefans.....salam
BalasHapusSemua kembali ke Iman seseorang, gak semua harus ada dalil atau fatwa,atau apalah namanya. Yang gak setuju,y wis gak usah menyalahkan orang yang menjalankan keyakinan dan keimananan orang lain.
BalasHapusKlo menurut saya sih malah dpt pahala memperingati maulid nabi, soalnya isi acarany baca quran,Sholawat dll
BalasHapusSemoga mas Ippho bukan org yg haus dukungan, pujian, kehormatan, sensitif terhadap kritik yg menentang. Teruslah belajar dan evaluasi kembali semua ilmu yg telah kita pelajari selama ini. Belajarlah memahami perkataan org lain secara tersirat.
BalasHapusYang lebih penting adalah meneladani akhlaq Rasulullah, perilaku beliau. Peringatan ini dan itu boleh saja kalau bermanfaat kalau tidak ya nggak usahlah :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya hanya mengingatkan saja, terserah kalian mau berfikir atau tidak... resiko ditanggung sendiri.... silahkan menggampangkan masalah, menyepelekan Allah.... silahkan demi toleransi akui "adanya Tuhan selain Allah dengan memperingati hari kelahiran (org yg mereka anggap tuhan)... silahkan anggap itu sebagai ibadah..... silahkan beri selamat...... silahkan artikan sendiri toleransi sesuai selera kalian... Tapi ingat DEMI ALLAH.. Allah itu tidak toleran terhadap manusia yg berani menyekutukannya demi alasan apapun... Allah itu Esa
BalasHapusmas ipho yang kusayangi karena allah azza wajalla...syarat ilmu yang boleh dituntut seseorang itu ada 2, ilmu yang berguna dan ilmu yang Tidak bertentangan dengan Syariat islam.. Jadi, Forum ini alanglah baiknya tidak di jadikan bahan Perdebatan karena tidak ada Sumber yang terpercaya serta dalil shohih dan yang Faham di forum ini... syukron...
BalasHapusPaten kali artikelnya. Yg gak setuju ya silahkeun....
BalasHapusSetuju Mas Ippho....
BalasHapusBeda pendapat boleh, asal rukun...😇
yang anda tulis hanyalah berdasarkan logika belaka, bukan berdasarkan dalil. yg anda contohkan juga beda konteks.
BalasHapuskalopun untuk memperingati (ingat) ya gak harus merayakan yg jd kebiasaan dan dianggap ibadah. kalo sekadar ingat ya di otak saja gak apa2 (otak kiri / kanan) terserah.
maaf, sbg bahan koreksi saja, biar orang awam tahu.
Nabi gak pernah ngeblog kayak ente.. trus ngapaen ngeblog...
HapusHarus konsisten donk klo mau argumen di dengar orang...
Nabi gak pernah ngeblog kayak ente.. trus ngapaen ngeblog...
HapusHarus konsisten donk klo mau argumen di dengar orang...
Zee Coolz; dalilnya
BalasHapus1. Mengumpulkan orang
2. Membaca cerita kelahiran nabi
3. Membaca shalawat dan al qur'an
4. Mendengarkan tausiyah
5. Do'a dilanjut makan2 ...
Waaah…. Dah keblenger nich orang, jika anda penganut faham tentang bolehnya mengadakan acara maulud nabi, saya pasti tidak mempermasalahkan itu jika memang anda tidak kemukakan dalil, karena itu hak anda. Yang berbahaya itu, anda mengemukakan dalil seolah2 anda faham dalil tersebut! Pengertian anda dari sisi matannya saja sudah kurang tepat! Ditambah lagi dengan ancaman anda dengan tidak boleh memiliki mushaf Al-Qur’an, membuka lembaga pendidikan seperti pesantren dll dengan alasan tidak ada / tidak pernah dilakukan dizaman Rasul.(boleh tau nama guru anda?)
BalasHapusSeharusnya, jika anda ingin berhujjah dengan dalil ( baik Al-Qur’an maupun Hadist ), seharusnya anda belajar dahulu tentang ilmu yang berhubungan dengan kedua pedoman ummat islam tersebut, bukan ditafsirkan sesuka hati. Ingat! Jika agama diserahkan kepada akal pikiran manusia, maka ALLAH gak perlu repot mengutus Rasul-NYA untuk mengajarkan dan membimbing ummat manusia. Oh ya, satu lagi, ini masalah agama, bukan masalah bisnis! Dimana bisnis bisa dijalankan saja dulu baru dikoreksi belakangan seperti yang sering anda tulis dibuku2 anda, sementara agama, cari dalil dulu, baru dijalankan!
Semoga Allah memberi Hidayah kepada kita semua.
Saya mau dalil tentang menggunakan facebook!
Hapussila dikemukakan dalilnya!
Saya mau dalil tentang menggunakan facebook!
Hapussila dikemukakan dalilnya!
Hanya satu pesan buat penulis... "Kalian mengucapkan dengan mulut-mulut kalian apa yang kalian tidak memiliki ilmu di dalamnya. Kalian anggap itu ringan tapi di Sisi Allah itu besar.” (al-Qur’an, surat an-Nuur, 24: 15)
BalasHapusUMAT ISLAM INI MEMBAHAS MAULID NABI SELALU MENUAI PRO KONTRA. Ada umat yang menolak mati matian Maulid Nabi dengan mengungkapkan kronologinya, ada juga yang minta dalilnya, dan dalil sudah di paparkan namun dalil juga tetap di tolaknya
BalasHapustolaknya.
YANG JELAS ASAL MUASAL GERAKAN MAULID NABI ADALAH GERAKAN UNTUK MEREKRUT ANGGOTA PASUKAN TENTARA YANG DI PIMPIN OLEH BELIAU ULAMA JUGA PANGLIMA PERANG SALAHUDIN AL AYUBI UNTUK MEREBUT TANAH ISLAM PALESTINA DARI PASUKAN SALIB YANG MENJAJAH TANAH ISLAM PALESTINA WAKTU ITU... Dan AKHIRNYA TENTARA SALIB KALAH TELAK, PALESTINA MERDEKA DAN UMAT ISLAM KEMBALI BISA MENEGAKKAN IBADAH MEREKA DENGAN DAMAI TANPA HARUS TAKUT OLEH TEKANAN TENTARA SALIB... Maka dari kejadian ini yang jelas di rugikan adalah pihak tentara salib alias orang Kristen.. Maka sangat wajar kalau orang SALIB membenci gerakan Maulid Nabi, dan yang menjadi aneh kalau ada orang yang mengaku islam juga membenci gerakan Maulid Nabi dengan berbagai macam dalil dan alasannya..
from Ahlusunah wal jema'ah.
To salafi.
UMAT ISLAM INI MEMBAHAS MAULID NABI SELALU MENUAI PRO KONTRA. Ada umat yang menolak mati matian Maulid Nabi dengan mengungkapkan kronologinya, ada juga yang minta dalilnya, dan dalil sudah di paparkan namun dalil juga tetap di tolaknya
BalasHapustolaknya.
YANG JELAS ASAL MUASAL GERAKAN MAULID NABI ADALAH GERAKAN UNTUK MEREKRUT ANGGOTA PASUKAN TENTARA YANG DI PIMPIN OLEH BELIAU ULAMA JUGA PANGLIMA PERANG SALAHUDIN AL AYUBI UNTUK MEREBUT TANAH ISLAM PALESTINA DARI PASUKAN SALIB YANG MENJAJAH TANAH ISLAM PALESTINA WAKTU ITU... Dan AKHIRNYA TENTARA SALIB KALAH TELAK, PALESTINA MERDEKA DAN UMAT ISLAM KEMBALI BISA MENEGAKKAN IBADAH MEREKA DENGAN DAMAI TANPA HARUS TAKUT OLEH TEKANAN TENTARA SALIB... Maka dari kejadian ini yang jelas di rugikan adalah pihak tentara salib alias orang Kristen.. Maka sangat wajar kalau orang SALIB membenci gerakan Maulid Nabi, dan yang menjadi aneh kalau ada orang yang mengaku islam juga membenci gerakan Maulid Nabi dengan berbagai macam dalil dan alasannya..
from Ahlusunah wal jema'ah.
To salafi.