Training Motivasi, Ippho Santosa, Training Motivasi Karyawan, Training Motivasi Organisasi

Di Training Motivasi Medan, Ippho Santosa Belajar Soal Keikhlasan




Membawakan training motivasi, kadang ada tantangan tersendiri.

Suatu hari, banner dengan wajah saya terpampang di sebuah masjid di Medan. Banner itu lumayan besar ukurannya. Melalui media sosial, publik pun langsung menghujat saya bahkan mengancam saya, sampai-sampai diberitakan di Yahoo! Heboh! Saya dituding tidak etis, karena dianggap jualan buku dan seminar di dalam masjid. Hehehe, ada-ada saja. Padahal demi Allah, banner itu terpampang tanpa izin saya, tanpa sepengetahuan saya.


Wong itu inisiatif dari pihak masjid sendiri dan sebuah lembaga sosial. Begitu tahu, saya langsung meminta pihak masjid untuk menurunkan banner itu. Berhubung lembaga sosial terkait tidak meminta maaf kepada publik, maka ya sudah, saya saja yang melakukan. Minta maaf. Namun sebagian orang tidak terima. Sekitar seminggu, saya masih dicecar di media sosial. Dan terkadang, cecaran itu terlontar juga sampai sekarang, terutama oleh mereka yang bermental pecundang. Mungkin mereka kurang piknik, hehehe.



Orang-orang di luar Medan tidak tahu bahwa acara saya di kota tersebut merupakan acara sosial dan saya tidak dibayar sama sekali. Menit-menit pertama, saya sempat kesal, “Kerja sosial, kok sampai begini ya?” Namun menit-menit berikutnya saya berpikir, “Yah, di sinilah keikhlasan kita diuji. Apakah kita masih mau melakukan kerja sosial setelah kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan seperti ini?” Alhamdulillah, saya memutuskan untuk tetap berbuat, sampai hari ini. Menurut saya, inilah training yang Allah turunkan untuk melatih keikhlasan saya. Ternyata ada hikmahnya juga, follower di medsos langsung melonjak karena tanpa sengaja dipromokan oleh segelintir haters (Thanks, haters). 


Doakan saya. Doakan juga motivator yang lain. Karena meraih keikhlasan adalah pekerjaan terberat di dunia ini. Terutama kalau Anda sehari-hari masih bersentuhan dengan urusan-urusan dunia.







Ippho Santosa adalah pendiri TK dan SD Khalifah (70-an cabang se-Indonesia) dan Kampus Umar Usman. Ia bersama alumni juga membangun sekolah di pelosok-pelosok Indonesia. Klik >> www.ippho.com 







Training Motivasi Medan, Training Motivasi Surabaya, Training Motivasi Bandung

Di Training Korporat, Ippho Santosa Ajarkan Konsep Adil

Membawakan training karyawan atau umum, bagi saya sama saja.

Sebagai trainer, speaker, atau motivator, saya berusaha untuk adil. Tepatnya, berimbang. Setiap kali saya diundang berseminar di luar negeri, lazimnya saya imbangi dengan berseminar di kota-kota di tanah air yang relatif kecil dan relatif jauh. Biasanya, inisiatif dan pemilihan kota-kotanya dari saya.

training-intensif-training-sosial-training-profesional-training-korporat

Bukan apa-apa, saya takut Tuhan marah sama saya. Giliran seminar di Washington, Wellington, atau Wanchai, langsung mau. Giliran seminar di Tasikmalaya, Timika, atau Ternate, eh malah belagu. Saya nggak mau seperti itu. Setiap bulan, saya jadwalkan minimal dua kota yang kecil (atau kota yang jauh). Gratis. Tahun ini sudah berjalan di Tasikmalaya, Klaten, Salatiga, Tegal, Pekalongan, Kediri, Sidoarjo, Bontang, Gorontalo, dll.

training-intensif-training-sosial-training-profesional-training-korporat

Ada juga event berbayar namun sifatnya sosial. Di mana keuntungan atau hasilnya disalurkan 100% ke Dompet Dhuafa, ACT, DT, PPPA, GNOTA, Palang Merah Indonesia, Buddha Tzu Chi, dll. Saya sebagai narasumber, tidak dibayar. Istilahnya charity event. Namun jangan salah. Walaupun sosial, insya Allah tetap profesional. Bahkan saya ajak juga rekan-rekan saya yang spirit-nya kurang-lebih sama seperti saya. Dan mereka punya pencapaian tersendiri.

Berikut ini adalah beberapa charity event saya sepanjang 2015. Bersama Kang Abik (Ayat-Ayat Cinta), Shamsi Ali (Imam New York), Aa Gym, Andrie Wongso, Tung Desem, James Gwee, Deva Mahenra, Adrian Maulana, Setyawan Tiada Tara, Ridwan Mukri (ESQ), Jaya Setiabudi, Elly Risman, Helvy Tiana, Asma Nadia, Fuadi, Wahfiudin, Erick Yusuf, Bachtiar Nasir, Muhammad Assad, dll. Doakan ya, semoga 2016 dan 2017 lebih banyak lagi charity event dari saya. Aamiin.



Pimpinan perusahaan perlu belajar. Tim di perusahaan juga perlu belajar... Zaman terus berubah. Masalah terus bertambah... Apa jadinya kalau kita malas belajar dan berubah? Akan tertinggal dan lama-lama punah. Musnah... Saya, Ippho Santosa, siap membantu tim Anda untuk selalu bertumbuh dan berbenah. Untuk mengundang kami dalam training motivasi, SMS 0812-704-9090. Klik >> www.ippho.com 








training intensif, training sosial, training profesional, training korporat

Melalui In-House Training, Ippho Santosa Ingatkan Peran Mentoring

Dalam training korporat atau in-house training, saya sering menyinggung soal mentoring.

Anda tahu: 
-       Siapa mentornya Soekarno? 
-       Siapa mentornya Tan Malaka? 
-       Siapa mentornya M. Natsir?

In-House-Training-Sehari-Training-SDM-Training-Pengembangan-Diri

Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu? Dialah HOS Tjokroaminoto, gurunya para pendiri bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang Islam. Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Senin yang lalu kepada saya dan 20-an undangan lainnya, mulai dari Nadiem Makarim (Pendiri Go-Jek), Arif Wibowo (Direktur Garuda Indonesia), Handry Satriago (Pemimpin GE Indonesia), sampai Prof. Firmansyah (Rektor Paramadina). Pak Menteri menggagas program ‘Belajar Bersama Mentor’ dan saya dipercaya menjadi salah satu mentor itu bersama 20-an tokoh lainnya untuk anak-anak Indonesia.

In-House-Training-Sehari-Training-SDM-Training-Pengembangan-Diri
Bersama Nadiem (Go-Jek), Assad (Qatar), Grace (PSI), dan Prof Ilza

Langsung saja saya ‘menantang balik’ Pak Menteri, “Bagaimana kalau program sebagus ini kita tingkatkan cakupannya, Pak? Insya Allah saya siap mengajak 20 atau 30 mentor lainnya, di mana mereka punya nama, kemampuan, dan ketulusan. Mereka tak berharap nama, uang, dan kompensasi politis.” Itu pula yang sebelumnya saya sampaikan kepada Prof. Dr. Ilza Mayuni, Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan di Kemendikbud. Sambil tersenyum Pak Menteri menjawab, “Baik Mas. Tapi, itu nanti. Sekarang kita rapikan dan buktikan dulu pada angkatan pertama ini. Setelah berhasil, kita akan tingkatkan semuanya dan bisa diduplikasi oleh sektor lainnya.”

In-House-Training-Sehari-Training-SDM-Training-Pengembangan-Diri

Di in house seminar atau in house training, sering saya sampaikan bahwa Nabi Muhammad saja punya mentor. Untuk urusan bisnis, yang menjadi mentor adalah pamannya. Untuk urusan agama, yang menjadi mentor adalah Malaikat Jibril. Boleh dibilang, mentor adalah pihak yang bisa membimbing kita menuju impian kita, karena dia lebih dahulu mencapainya dan dia bisa mengajarkan cara-cara mencapainya. Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajar. Sebaliknya, ada orang yang bisa mengajar, namun belum pernah mencapai. Kedua-duanya ini perlu. Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor, yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya, malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal.
In-House-Training-Sehari-Training-SDM-Training-Pengembangan-Diri


Belajarlah. Cari ilmu. Cari mentor. Siap?




Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya dalam training sehari untuk pengembangan diri, klik >> www.ippho.com